Search
Close this search box.

Wow, Ini Alasan Mengapa Taksonomi Wajib Dipahami Sebelum Membangun Website!

Picture of Dody Lesmana
Dody Lesmana
ilustrasi Taksonomi Diperlukan Sebelum Membuat Website

Pernahkah Anda merasa kesulitan saat mencari informasi di sebuah website?

Saya juga pernah merasakan hal yang sama dan tahu betapa frustasinya itu.

Oleh karena itu, saya melakukan penelitian mendalam dan menemukan bahwa dengan adanya taksonomi, pengalaman tersebut dapat dicegah.

Artikel ini akan membahas mengapa taksonomi diperlukan sebelum membuat website dan bagaimana cara menerapkannya.

Tidak percaya?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Pentingnya Membuat Taksonomi Sebelum Membuat Website dan Manfaatnya

Membuat taksonomi sebelum membuat website penting, karena

  • struktur yang jelas dan terorganisir meningkatkan navigasi website dan mengoptimalkan penggunaan ruang;
  • memudahkan pengorganisasian konten;
  • mempermudah pemahaman pengguna;
  • efisiensi dalam penyusunan konten;
  • mempercepat pemeliharaan dan pengembangan website;
  • kemudahan dalam mencari informasi;
  • mempermudah pemahaman pengguna dan meningkatkan pengalaman pengguna; serta
  • membantu dalam optimasi mesin pencari (SEO).

Baca lebih lanjut untuk mengetahui manfaat lainnya!

Struktur yang jelas dan terorganisir meningkatkan navigasi website dan mengoptimalkan penggunaan ruang

Dalam pembuatan website, taksonomi sangat diperlukan untuk menciptakan struktur yang jelas dan terorganisir.

Struktur yang terorganisir ini membantu dalam membedakan halaman-halaman website dan mencerminkannya pada struktur URL, sehingga mempermudah pengguna dan mesin pencari dalam menavigasi website.

Ketika pengguna bisa melakukan navigasi dengan mudah, mereka akan lebih senang menggunakan website kita dan lebih mungkin untuk kembali lagi di masa depan.

Navigasi yang baik menjadi kunci penting dalam sebuah website. Jadi, sebaiknya buatlah taksonomi dengan baik dan pastikan struktur informasi di website kita terorganisir dengan baik pula.

Tidak hanya itu, taksonomi bermanfaat untuk mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada.

Sehingga, memungkinkan pengguna untuk melihat lebih jelas bagaimana informasi disajikan dan memudahkan mereka dalam mencari informasi yang mereka butuhkan.

Dengan memaksimalkan penggunaan ruang menggunakan taksonomi, website akan terlihat lebih rapi dan profesional, meningkatkan kesan positif bagi pengguna

Memudahkan pengorganisasian konten

Membuat taksonomi sebelum membangun website adalah langkah penting untuk memudahkan pengorganisasian konten.

Seiring bertambahnya jumlah konten yang harus disajikan di website, penataan informasi menjadi tantangan tersendiri.

Dengan adanya taksonomi, setiap bagian konten dapat dengan mudah dikelompokkan berdasarkan kategori dan subkategori yang relevan.

Ini akan membantu saya untuk menyusun konten secara logis dan terstruktur, sehingga informasi dapat disajikan dengan lebih rapi dan sistematis.

Taksonomi juga mempermudah saya dalam melakukan pembaruan atau perbaikan konten nantinya.

Selain itu, jika ada perubahan dalam klasifikasi atau kategori konten, kita dapat dengan cepat membuat perubahan yang diperlukan tanpa harus mengubah seluruh halaman website.

Efisiensi dalam penyusunan konten

Taksonomi dapat meningkatkan efisiensi dalam penyusunan konten.

Dengan memiliki taksonomi yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, pengelompokan konten akan menjadi lebih mudah.

Hal ini memungkinkan kita dengan cepat menemukan dan menempatkan informasi yang relevan ke dalam kategori yang sesuai.

Dengan adanya taksonomi, penulis konten juga dapat memiliki panduan yang jelas dalam menyusun artikel atau materi lainnya.

Mereka tidak perlu memikirkan bagaimana cara mengatur konten, karena taksonomi telah memberikan kerangka dasar untuk itu.

Sehingga, waktu dan upaya yang dibutuhkan untuk menyusun konten akan lebih efisien dan dapat menggunakan sumber daya dengan lebih baik.

Mempercepat pemeliharaan dan pengembangan website

Pemeliharaan dan pengembangan website dapat menjadi lebih cepat dan efisien dengan taksonomi.

Dengan memiliki struktur yang terorganisir dan jelas, kita dapat dengan mudah menemukan konten yang ingin diubah atau diperbarui.

Selain itu, dengan taksonomi yang efektif, pembaruan dan pemeliharaan konten juga akan menjadi lebih mudah.

Ketika ada perubahan atau tambahan konten, kita hanya perlu menempatkannya di tempat yang tepat dalam taksonomi yang sudah ada, tanpa perlu membuat struktur baru dari awal lagi.

Dengan demikian, taksonomi dapat mempercepat proses pemeliharaan dan pengembangan website secara keseluruhan.

Kemudahan dalam mencari informasi

Taksonomi memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang mereka butuhkan.

Dengan taksonomi, kita bisa mengklasifikasikan konten website ke dalam kategori dan subkategori yang relevan.

Ini akan membantu pengguna untuk menemukan informasi yang mereka cari dengan lebih mudah dan cepat.

Selain itu, taksonomi juga membantu dalam meningkatkan efisiensi pencarian.

Dengan memiliki struktur yang jelas dan terorganisir, pengguna tidak perlu menggali terlalu dalam atau bingung mencari informasi karena semua konten telah dikelompokkan dengan baik.

Hal ini akan membuat pengguna lebih mudah untuk menavigasi website dan langsung menuju ke halaman yang berisi informasi yang mereka cari.

Semakin jelas dan teroganisir struktur website, semakin efisien pengguna dalam mencari informasi yang diinginkan.

Mempermudah pemahaman pengguna dan meningkatkan pengalaman pengguna

Membuat taksonomi sebelum membangun website mempermudah pemahaman pengguna dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Taksonomi bisa diibaratkan sebagai peta arah yang dapat membimbing pengguna melalui konten website kita.

Karena, tiap pengguna memiliki tujuan dan kebutuhan informasi yang berbeda-beda saat mengakses website.

Tanpa adanya taksonomi, pengguna bisa merasa kebingungan dan frustrasi, hal ini tentunya sangat berpengaruh pada pengalaman pengguna dan bisa jadi membuat mereka enggan untuk kembali mengakses website kita.

Dengan menggunakan taksonomi yang efektif, pengguna dapat dengan mudah menavigasi halaman-halaman dalam website dan memahami tata letak serta struktur konten yang disajikan.

Dengan demikian, taksonomi dapat meningkatkan konsep antarmuka pengguna menjadi lebih intuitif, mudah dipahami, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung website.

Struktur konten yang terorganisir dan mudah dipahami akan membuat pengguna lebih nyaman dan puas saat menggunakan website tersebut.

Selain itu, taksonomi juga membantu memperbaiki arah komunikasi di dalam website, sehingga interaksi antara pengguna dan konten menjadi lebih efektif.

Dengan kata lain, taksonomi adalah kunci untuk menciptakan pengalaman pengguna yang positif dan memuaskan di dalam website.

Membantu dalam optimasi mesin pencari (SEO)

Taksonomi sangat membantu dalam optimasi mesin pencari (SEO) dan berperan penting dalam mengoptimalkan peringkat SEO website.

Dengan menggunakan taksonomi yang terstruktur dan terorganisir, mesin pencari seperti Google dapat dengan mudah memahami struktur dan hubungan antar halaman website.

Secara otomatis membantu mesin pencari dalam mengindeks konten-konten dari website dengan lebih efektif.

Ini meningkatkan kemungkinan website muncul dalam hasil pencarian yang relevan dan meningkatkan visibilitasnya secara keseluruhan.

Selain itu, dengan menggunakan tag dan label yang konsisten dalam taksonomi, website juga dapat memperoleh peringkat SEO yang lebih baik.

Karena, mesin pencari sangat menghargai struktur kategori yang benar dan jelas.

Dengan demikian, taksonomi berperan penting dalam memastikan konten website dapat ditemukan oleh pengguna melalui mesin pencari. Sehingga, akan meningkatkan jumlah pengunjung ke website kita.

Jenis-jenis Taksonomi yang Dapat Digunakan dalam Membuat Website

Dalam membuat website, terdapat beberapa jenis taksonomi yang dapat digunakan untuk mengorganisir konten dengan lebih efektif.

Berikut adalah beberapa jenis taksonomi tersebut:

  • Taksonomi Jenis Kategori: Jenis taksonomi ini membagi konten berdasarkan kategori dan subkategori yang relevan. Misalnya, dalam sebuah situs e-commerce, kategori bisa berupa pakaian, sepatu, atau aksesoris;
  • Taksonomi Alfabetik: Jenis taksonomi ini mengurutkan konten berdasarkan urutan abjad. Biasanya digunakan untuk mengorganisir daftar nama atau halaman dengan judul yang dimulai dari huruf awal;
  • Taksonomi Hierarki: Jenis taksonomi ini menggunakan struktur berjenjang untuk mengklasifikasikan konten. Misalnya, dalam situs berita, konten bisa dikelompokkan menjadi kategori seperti politik, bisnis, atau teknologi. Lalu di bawah masing-masing kategori tersebut terdapat subkategori yang lebih spesifik; dan
  • Taksonomi Temporal: Jenis taksonomi ini menampilkan konten berdasarkan waktu atau urutan kejadian. Biasanya digunakan dalam situs yang menyajikan informasi terkini seperti blog atau media sosial.

Tantangan dalam Membuat Taksonomi

Tantangan dalam membuat taksonomi adalah kompleksitas konten, perubahan kebutuhan pengguna, dan perubahan tren industri.

Baca lebih lanjut untuk mengetahui cara mengatasi tantangan ini dalam membuat taksonomi yang efektif.

Kompleksitas konten

Menyusun taksonomi dalam pembuatan website bisa menjadi tantangan, karena kompleksitas konten yang ada.

Konten dalam website dapat berupa artikel, gambar, video, atau produk dengan berbagai variasi dan kategori.

Dalam membuat taksonomi, perlu mempertimbangkan bagaimana mengklasifikasikan konten tersebut, sehingga mudah diorganisir dan dinavigasi oleh pengguna.

Selain itu, kompleksitas konten juga dapat memengaruhi efisiensi dalam penyusunan konten dan menentukan konsep antarmuka pengguna yang tepat.

Oleh karena itu, memahami kompleksitas konten menjadi penting dalam proses pembuatan taksonomi untuk memastikan website memiliki struktur yang jelas dan mudah digunakan.

Perubahan kebutuhan pengguna

Saat membuat sebuah website, perubahan kebutuhan pengguna merupakan faktor yang perlu diperhatikan.

Kebutuhan pengguna dapat berubah seiring waktu dan dengan perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, penting untuk membuat taksonomi sebelum membuat website agar dapat menyesuaikan konten dengan kebutuhan pengguna yang selalu berubah.

Dengan memiliki taksonomi yang efektif, pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan di website kita.

Perubahan tren industri

Saat ini, industri mengalami perubahan tren yang terus berkembang.

Perkembangan teknologi seperti big data, kecerdasan buatan, dan blockchain telah memberi pengaruh signifikan pada dunia bisnis.

Industri 4.0 menyebabkan banyak disrupsi di berbagai sektor, termasuk industri penerbitan.

Pelaku penerbitan harus siap menghadapi tantangan ini dan beradaptasi dengan perubahan tren industri yang terus berubah.

Bagaimana Cara Membuat Taksonomi yang Efektif dan Mudah Dinavigasi?

Cara membuat taksonomi yang efektif dan mudah dinavigasi adalah dengan

  • melakukan analisis tujuan dan target pengguna;
  • mengidentifikasi kategori dan subkategori yang relevan;
  • melakukan pengelompokan konten berdasarkan topik; dan
  • menggunakan label dan tag yang konsisten.

Analisis tujuan dan target pengguna

Analisis tujuan dan target pengguna adalah langkah penting dalam membuat taksonomi sebelum membuat website.

Dengan memahami tujuan dan target pengguna, kita dapat menentukan struktur taksonomi yang sesuai dan mudah dinavigasi.

Misalnya, jika target pengguna adalah pelanggan e-commerce yang mencari produk dengan mudah, kita dapat mengelompokkan konten berdasarkan kategori produk atau merek.

Analisis ini membantu kita memahami kebutuhan pengguna dan menyusun taksonomi yang dapat memenuhi ekspektasi mereka.

Identifikasi kategori dan subkategori yang relevan

Dalam membuat taksonomi sebelum membuat website, langkah yang penting adalah mengidentifikasi kategori dan subkategori yang relevan.

Hal ini dilakukan untuk mengelompokkan konten dengan baik dan memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang mereka cari.

Dengan mengidentifikasi kategori yang tepat, kita dapat memastikan bahwa konten-konten terkait akan berada dalam grup yang sama, sehingga mempermudah navigasi pengguna.

Misalnya, jika membuat website tentang makanan, kita dapat mengidentifikasi kategori seperti makanan penutup, makanan utama, dan makanan ringan. Kemudian, membuat subkategori yang lebih spesifik di bawah masing-masingnya.

Dengan melakukan identifikasi ini, kita dapat memastikan bahwa konten kita terorganisir dengan baik dan mudah ditemukan oleh pengguna.

Pengelompokan konten berdasarkan topik

Pengelompokan konten berdasarkan topik menjadi bagian penting dalam menciptakan struktur yang jelas dan mudah dinavigasi.

Dengan mengelompokkan konten berdasarkan topik, pengguna website akan lebih mudah menemukan informasi yang mereka cari.

Misalnya, jika ada sebuah website tentang makanan, konten yang berkaitan dengan resep makanan dapat dikelompokkan dalam kategori “Resep”, sedangkan konten tentang ulasan restoran dapat dikelompokkan dalam kategori “Ulasan Restoran”.

Dengan pengelompokan yang tepat, pengguna akan langsung menuju ke kategori yang relevan dan tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk mencari informasi yang diinginkan.

Penggunaan label dan tag yang konsisten

Penggunaan label dan tag yang konsisten sangat penting dalam pembuatan taksonomi yang efektif dan mudah dinavigasi pada sebuah website.

Dengan menggunakan label dan tag yang konsisten, pengguna dapat dengan mudah mencari dan mengakses konten yang mereka cari.

Misalnya, jika sebuah website memiliki kategori “Fashion” dan subkategori “Sepatu”, maka penting untuk menggunakan label dan tag yang sama dalam semua artikel atau produk sepatu.

Hal ini akan membuat pengguna lebih mudah menemukan konten terkait sepatu tanpa harus mencari di berbagai tempat.

Penggunaan label dan tag yang konsisten juga membantu dalam optimasi mesin pencari (SEO), karena mesin pencari akan memahami secara lebih baik tentang isi konten yang disediakan oleh website, sehingga dapat menampilkan hasil pencarian yang lebih relevan.

Evaluasi dan Pembaruan Taksonomi

Melakukan evaluasi secara berkala dan memperbarui taksonomi website adalah langkah penting untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna serta tren industri yang terus berubah.

Dengan terus memantau dan memperbarui taksonomi, Anda dapat memaksimalkan efektivitas dan mudahnya navigasi pada website Anda.

Melakukan evaluasi secara berkala

Saya percaya bahwa melakukan evaluasi secara berkala dalam pembuatan taksonomi sebelum membuat website sangat penting.

Evaluasi ini akan membantu saya untuk memastikan bahwa taksonomi yang saya buat tetap relevan dan efektif untuk pengguna.

Hal ini juga memungkinkan saya untuk mengidentifikasi kelemahan atau perubahan kebutuhan pengguna yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu.

Dengan melakukan evaluasi secara berkala, saya dapat memperbarui taksonomi saya sesuai dengan tren industri terbaru dan memastikan pengalaman pengguna yang optimal.

Menggunakan feedback pengguna

Saya selalu menganggap penting untuk menggunakan feedback pengguna sebagai bagian dari evaluasi dan pembaruan taksonomi sebelum membuat website.

Feedback pengguna membantu kita dalam memahami bagaimana pengguna merespons struktur website dan apa yang mereka temukan berguna.

Dengan menerima masukan dari pengguna, kita dapat meningkatkan klasifikasi konten sehingga lebih mudah dinavigasi dan relevan untuk pengguna.

Dalam hal ini, evaluasi taksonomi menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa klasifikasi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.

Beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pengguna

Dalam pembuatan website, penting bagi kita untuk dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pengguna.

Hal ini dikarenakan kebutuhan pengguna dapat berubah seiring waktu dan perkembangan teknologi.

Dengan memiliki taksonomi yang efektif, kita dapat dengan mudah memperbarui dan mengubah struktur website agar tetap relevan dengan kebutuhan pengguna.

Sebagai contoh, jika pengguna menginginkan adanya penambahan fitur baru atau perubahan tampilan pada website, dengan memiliki taksonomi yang terstruktur dengan baik, kita dapat dengan cepat menyesuaikan website sesuai dengan permintaan pengguna.

Selain itu, kita juga dapat memantau tren industri yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna dan melakukan pembaruan pada taksonomi website agar tetap up-to-date.

Studi Kasus: Contoh Taksonomi pada Website

# E-commerce menggunakan taksonomi untuk mengorganisir produk berdasarkan kategori, merek, harga, dan lainnya.
# Media sosial menggunakan taksonomi untuk mengelompokkan konten berdasarkan topik atau minat seperti musik, film, dan olahraga.
# Situs berita menggunakan taksonomi untuk menyusun konten berdasarkan kategori seperti politik, ekonomi, hiburan, dan lainnya.

E-commerce

Dalam konteks e-commerce, taksonomi website sangat penting untuk mengorganisir produk dan kategori yang ditawarkan.

Dengan menggunakan taksonomi yang efektif, pengguna dapat dengan mudah menavigasi situs web e-commerce dan menemukan produk yang mereka cari.

Misalnya, dalam e-commerce di Indonesia, klasifikasi bisnis dapat dibagi menjadi listing/iklan baris, online marketplace, shopping mall, dan toko.

Menggunakan taksonomi yang benar dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan dan meningkatkan penjualan bagi pemilik situs web.

Media sosial

Taksonomi juga sangat penting dalam konteks media sosial.

Dengan adanya taksonomi yang terstrukturpengguna akan lebih mudah menemukan dan mengakses konten yang relevan di platform media sosial.

Misalnya, pengguna dapat dengan mudah menavigasi melalui kategori seperti berita, hiburan, olahraga, atau topik spesifik lainnya.

Taksonomi yang baik juga membantu dalam meningkatkan interaksi pengguna dengan konten dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih menyenangkan saat menggunakan media sosial.

Situs berita

Situs berita adalah salah satu jenis website yang membutuhkan taksonomi yang efektif untuk dapat menyajikan informasi dengan jelas dan terstruktur.

Dalam taksonomi untuk situs berita, kategori dan subkategori yang relevan perlu diidentifikasi agar pengguna dapat dengan mudah menemukan artikel atau berita yang mereka cari.

Misalnya, kategori seperti politik, ekonomi, olahraga, hiburan, dan lain-lain dapat digunakan untuk mengelompokkan berita-berita tersebut.

Taksonomi yang baik pada situs berita juga dapat membantu dalam meningkatkan navigasi pengguna.

Dengan adanya kategori-kategori yang terorganisir dengan baik, pengguna dapat dengan cepat mencari dan menavigasi artikel-artikel tertentu tanpa harus melalui banyak halaman.

Tools dan Sumber Daya yang Dapat Digunakan untuk Membuat Taksonomi

Terdapat beberapa tools dan sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan taksonomi, seperti

  • software manajemen konten (CMS),
  • diagram alur dan peta situs,
  • survei pengguna,
  • serta riset pasar.

Software manajemen konten (CMS)

Sistem Manajemen Konten (CMS) adalah software yang digunakan untuk mengatur dan membuat konten baru untuk situs web.

CMS membantu dalam pembuatan situs web yang fungsional tanpa perlu membuat setiap halaman secara manual.

Dengan CMS, pengguna dapat dengan mudah mengelola konten dan fitur situs web, serta memperbarui konten dengan cepat dan mudah.

CMS juga bisa terintegrasi dengan Google untuk memudahkan pengelolaan dan optimasi konten (SEO).

Dengan menggunakan CMS, pengguna dapat mengelola konten dan aplikasi berbasis web secara efisien.

Diagram alur dan peta situs

Saat membuat website, penting untuk menggunakan diagram alur dan peta situs sebagai bagian dari taksonomi.

Diagram alur digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana konten website akan diatur secara logis, sehingga pengguna dapat dengan mudah menavigasi situs.

Sementara itu, peta situs digunakan untuk menggambarkan struktur situs web atau aplikasi serta hubungan antar halaman atau fungsi.

Menggunakan kedua alat ini dapat membantu merancang struktur website yang lebih baik dan efisien.

Survei pengguna

Salah satu langkah penting dalam membuat taksonomi sebelum membuat website adalah melakukan survei pengguna.

Survei ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti kuesioner online atau wawancara langsung dengan pengguna potensial.

Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan harapan pengguna terhadap website yang akan dibuat.

Dengan melakukan survei pengguna, kita dapat mengumpulkan informasi yang berharga untuk menyusun taksonomi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Survei ini juga dapat membantu kita dalam mengidentifikasi kategori dan subkategori yang relevan, serta memahami bagaimana pengguna akan mencari informasi di website tersebut.

Riset pasar

Saat memulai bisnis, salah satu langkah yang penting adalah melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.

Riset pasar ini memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi yang relevan tentang pasar dan pelanggan, sehingga dapat mengembangkan strategi bisnis yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Metode riset pasar meliputi analisis pasar, identifikasi target pasar, dan evaluasi pesaing.

Dengan menggunakan data primer dan data sekunder, kita dapat memperoleh wawasan yang berharga untuk mengarahkan bisnis kita ke arah yang tepat.

Kesimpulan

Penting bagi kita untuk membuat taksonomi sebelum membuat website karena taksonomi memudahkan pengorganisasian konten, meningkatkan navigasi dan pengalaman pengguna, serta membantu dalam optimasi mesin pencari.

Selain itu, taksonomi yang efektif akan mempercepat pemeliharaan dan pengembangan website, serta memperbaiki konsep antarmuka pengguna.

Teruslah memantau dan memperbarui taksonomi sesuai kebutuhan dan tren industri agar website tetap relevan dan mudah digunakan oleh pengguna.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Taksonomi dalam konteks pembuatan website adalah proses pengorganisasian dan klasifikasi informasi dalam situs web agar pengguna bisa dengan mudah mencari dan mengakses konten yang mereka butuhkan.

Taksonomi diperlukan sebelum membuat website untuk memastikan bahwa struktur dan organisasi konten di situs web tersebut logis dan terstruktur dengan baik. Dengan adanya taksonomi, pengguna akan lebih mudah menavigasi situs web dan menemukan informasi yang relevan.

Implementasi taksonomi dalam pembuatan website memiliki beberapa manfaat, antara lain:

# meningkatkan pengalaman pengguna: Taksonomi membantu pengguna menemukan konten yang mereka butuhkan dengan lebih cepat dan mudah;

# meningkatkan optimasi mesin pencari (SEO): Dengan struktur yang terorganisir, mesin pencari dapat lebih mudah mengindeks halaman website dan meningkatkan peringkat pencarian;

# memperkuat branding: Taksonomi yang tepat dapat membantu membangun citra merek yang konsisten melalui klasifikasi yang sesuai dengan nilai dan identitas bisnis; serta

# meningkatkan efisiensi pemeliharaan: Dengan adanya taksonomi, pemeliharaan situs web akan menjadi lebih efisien karena konten dapat dikelola dengan lebih teratur.

Untuk mengimplementasikan taksonomi dalam pembuatan website, langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:

# identifikasi tujuan dan audiens: Tentukan tujuan situs web dan siapa target audiensnya untuk membantu menentukan struktur taksonomi yang sesuai; dan

# kategorisasi konten: Kelompokkan konten menjadi kategori-kategori yang logis dan terkait.